Shodaqoh adalah salah satu dari berjuta – juta kata yang sudah tak asing lagi di telinga kita sebagai umat islam. Sebuah amal perbuatan yang sering diserukan oleh Allah SWT dalam al-Qur’an agar dikerjakan oleh semua hamba-hambaNya yang beriman. Sehingga tak jarang dalam kehidupan yang sangat modern ini, dimana setiap manusia yang menemuinya mendapatkan kemudahan akan segala hal duniawi, banyak bermunculan berbagai program untuk mendukung manusia dalam melaksanakn shodaqoh. Namun, tak sedikit juga diantara manusia yang menemui era tersebut melalaikan akan kewajiban mengeluarkan zakat. Hal itu disebabkan oleh kesibukan mereka akan urusan duniawi.
Sumbangan yang diberikan kepada seseorang atau lembaga dengan ikhlas dan hanya mengharapkan ridho Allah, merupakan pengertian dari shodaqoh yang dipahami oleh masyarakat umum. Dalam kehidupan masyarakat luas, sumbangan dalam hal ini lebih di fokuskan dalam hal materi khususnya uang. Kesalah pahaman ini tidaklah berpengaruh pada pemahaman seorang wirausahawan dengan tiga orang anak dan lima orang cucu mengenai pengertian shodaqoh. Pak Aman begitu orang – orang disekelilingnya memanggil. Beliau berpahaman bahwa shodaqoh tidak hanya dengan menggunakan materi khususnya uang saja seperti yang telah mendarah daging di masyarakat.
”Tenaga, pikiran, doa dan lain sebagainya yang sifatnya membantu itupun bisa dijadikan shodaqoh asalkan diberikan dengan ikhlas dan hanya mengharapkan ridho dari Allah semata”. Jawab Bpk. Aman Bukhari nama lengakap dari Pak Aman, ketika berhasil diwawancarai di lokasi pekerjaannya. Beliau menambahkan bahwa hanya dengan menggunakan tenaga dan pikiranlah, beliau yang setiap hari jum’at selalu mengabdikan dirinya di masjid untuk bershodaqoh. Kekurangan dalam hal ekonomilah satu – satunya penghambat beliau untuk memberikan shodaqoh berupa materi khususnya uang. Namun hal itu tidak membuat beliau untuk bershodaqoh.
Masjid adalah satu – satunya tempat bagi beliau untuk menanam saham akhirat. Setiap kali di masjid diadakan kegiatan apapun Pak Aman tak pernah melewatkan hal itu sebagai lahan untuk beliau bershodaqoh. Membantu menata dan membersihkan tempat merupakan pekerjaan yang menjadi modal untuk beliau bershodaqoh. Karena ketekunan dan keistiqomaan beliaulah sehingga beliau diangkat menjadi salah seorang bagian dari ta’mir masjid.
Percaya akan keistimewaan shodaqoh bahwa amal tersebut dapat mempermudah segala urusan baik duniawi maupun akhirat merupakan hal yang harus ada pada setiap insan yang beriman. Begitu pula Pak Aman beliau yakin dan percaya bahwa dengan beliau bershodaqah walaupun tidak dengan uang yang pada umumnya dilakukan oleh kebanyakan orang akan dapat memperlancar dan mensukseskan segala urusannya. Hal ini terbukti beliau lebih mudah dalam mencari rizqi yang telah dipersiapkan oleh Allah dan anak – anak beliau juga dapat hidup yang layak.
Banyak pengalaman unik berkenaan dengan keistimewaan shodaqoh yang beliau amalkan. Hal tersebut memberikan warna bagi kehidupan beliau selama kurang lebih 58 tahun sejak beliau ditakdirkan untuk turut meramaikan dunia ini. Diantara banyak peristiwa yang beliau yakini bahwa peristiwa tersebut terjadi karena keistimewaan shodaqoh yang beliau amalkan yang sering terjadi adalah datangnya rizqi yang tiba – tiba dan tidak pernah beliau sangka – sangka, misalkan ketika beliau duduk – duduk di depan rumah ada orang yang mengasih uang.
Keistimewaan shodaqoh tidak hanya bekutat pada kemudahan dalam rizqi tapi juga mempunyai keistimewaan dalam menghindari bala’. Keikhlasan dan ketekunan atau kekistiqomahan dalam bershodaqohlah yang hanya bisa memunculkan segala bentuk keistimewaannya. Sehingga tidak jarang dari para mushodiq ( orang yang bershodaqoh ) tidak dapat memetik semua atau hanya salah satu hikmah atau keistimewaan bershodaqoh, karena masih ada dalam hati mereka rasa riya’ atau sum’ah. Begitu pula yang dialami oleh Pak Aman. Karena shodaqoh beliau sehingga tidak jarang beliau juga terhindar dari bala’ atau mala petaka. Salah satu peristiwa yang dialami beliau ketika diselamatkan oleh shodaqoh beliau adalah terhindar dari tabrakan sebuah mobil ketika pada suatu hari beliau melintasi jalan di sebuah jalan raya.
Perasaan tenang, senang, dan lega merupakan perasaan – perasaan yang biasa didapatkan setiap orang yang selesai melakukan shodaqoh, yang dalam ikhlas dan hanya mengharapkan ridho Allah dalam pelaksanaannya. Seperti perasaan kebanyakan orang yang selesai bershodaqoh dengan ikhlas, perasaan Pak Aman juga seperti tersebut. Ketika beliau selesai membantu bersih – bersih masjid yang sering beliau laksanakan pada hari jum’at itu, beliau merasakan ketentraman bathin tersendiri. Rasa senang dan lega juga tidak pernah tertinggal setelah selesai melaksanakan pekerjaan yang mulia tersebut.
Pak Aman adalah salah satu contoh dari sekian banyak orang yang memanfaatkan hidupnya dengan bershodaqoh, walaupun beliau tidak dapat bershodaqoh seperti layaknya kebanyakan orang. Namun dengan apa yang beliau miliki, beliau dapat memanfaatkan untuk bershodaqoh. Sehingga manfaat, hikmah, dan keistimewaan shodaqoh pun dapat beliau rasakan. Karena beliau yakin bahya bersodaqoh itu tidak hanya dengan menggunakan materi semata namun dengan apapun asalkan dalam pelaksanaannya dapat ikhlas dan hanya mengharapkan ridho Allah saja, itupun dapat dikatakan sebagai shodaqoh. Oleh karena itulah, tidak ada alasan lagi bagi siapapun untuk tidak bisa melaksanakan shodaqoh, karena selama insan tersebut masih menghembuskan nafas dan masih menjejakkan kaki di dunia ini, maka segala yang ia miliki dapat dishodaqohkan. Apalagi hanya sebatas kekurangan materi, hal itu bukanlah sebuah penghambat seseworang untuk mengatakan tidak bisa bershodaqoh..................
membaca selanjutnya…
Sumbangan yang diberikan kepada seseorang atau lembaga dengan ikhlas dan hanya mengharapkan ridho Allah, merupakan pengertian dari shodaqoh yang dipahami oleh masyarakat umum. Dalam kehidupan masyarakat luas, sumbangan dalam hal ini lebih di fokuskan dalam hal materi khususnya uang. Kesalah pahaman ini tidaklah berpengaruh pada pemahaman seorang wirausahawan dengan tiga orang anak dan lima orang cucu mengenai pengertian shodaqoh. Pak Aman begitu orang – orang disekelilingnya memanggil. Beliau berpahaman bahwa shodaqoh tidak hanya dengan menggunakan materi khususnya uang saja seperti yang telah mendarah daging di masyarakat.
”Tenaga, pikiran, doa dan lain sebagainya yang sifatnya membantu itupun bisa dijadikan shodaqoh asalkan diberikan dengan ikhlas dan hanya mengharapkan ridho dari Allah semata”. Jawab Bpk. Aman Bukhari nama lengakap dari Pak Aman, ketika berhasil diwawancarai di lokasi pekerjaannya. Beliau menambahkan bahwa hanya dengan menggunakan tenaga dan pikiranlah, beliau yang setiap hari jum’at selalu mengabdikan dirinya di masjid untuk bershodaqoh. Kekurangan dalam hal ekonomilah satu – satunya penghambat beliau untuk memberikan shodaqoh berupa materi khususnya uang. Namun hal itu tidak membuat beliau untuk bershodaqoh.
Masjid adalah satu – satunya tempat bagi beliau untuk menanam saham akhirat. Setiap kali di masjid diadakan kegiatan apapun Pak Aman tak pernah melewatkan hal itu sebagai lahan untuk beliau bershodaqoh. Membantu menata dan membersihkan tempat merupakan pekerjaan yang menjadi modal untuk beliau bershodaqoh. Karena ketekunan dan keistiqomaan beliaulah sehingga beliau diangkat menjadi salah seorang bagian dari ta’mir masjid.
Percaya akan keistimewaan shodaqoh bahwa amal tersebut dapat mempermudah segala urusan baik duniawi maupun akhirat merupakan hal yang harus ada pada setiap insan yang beriman. Begitu pula Pak Aman beliau yakin dan percaya bahwa dengan beliau bershodaqah walaupun tidak dengan uang yang pada umumnya dilakukan oleh kebanyakan orang akan dapat memperlancar dan mensukseskan segala urusannya. Hal ini terbukti beliau lebih mudah dalam mencari rizqi yang telah dipersiapkan oleh Allah dan anak – anak beliau juga dapat hidup yang layak.
Banyak pengalaman unik berkenaan dengan keistimewaan shodaqoh yang beliau amalkan. Hal tersebut memberikan warna bagi kehidupan beliau selama kurang lebih 58 tahun sejak beliau ditakdirkan untuk turut meramaikan dunia ini. Diantara banyak peristiwa yang beliau yakini bahwa peristiwa tersebut terjadi karena keistimewaan shodaqoh yang beliau amalkan yang sering terjadi adalah datangnya rizqi yang tiba – tiba dan tidak pernah beliau sangka – sangka, misalkan ketika beliau duduk – duduk di depan rumah ada orang yang mengasih uang.
Keistimewaan shodaqoh tidak hanya bekutat pada kemudahan dalam rizqi tapi juga mempunyai keistimewaan dalam menghindari bala’. Keikhlasan dan ketekunan atau kekistiqomahan dalam bershodaqohlah yang hanya bisa memunculkan segala bentuk keistimewaannya. Sehingga tidak jarang dari para mushodiq ( orang yang bershodaqoh ) tidak dapat memetik semua atau hanya salah satu hikmah atau keistimewaan bershodaqoh, karena masih ada dalam hati mereka rasa riya’ atau sum’ah. Begitu pula yang dialami oleh Pak Aman. Karena shodaqoh beliau sehingga tidak jarang beliau juga terhindar dari bala’ atau mala petaka. Salah satu peristiwa yang dialami beliau ketika diselamatkan oleh shodaqoh beliau adalah terhindar dari tabrakan sebuah mobil ketika pada suatu hari beliau melintasi jalan di sebuah jalan raya.
Perasaan tenang, senang, dan lega merupakan perasaan – perasaan yang biasa didapatkan setiap orang yang selesai melakukan shodaqoh, yang dalam ikhlas dan hanya mengharapkan ridho Allah dalam pelaksanaannya. Seperti perasaan kebanyakan orang yang selesai bershodaqoh dengan ikhlas, perasaan Pak Aman juga seperti tersebut. Ketika beliau selesai membantu bersih – bersih masjid yang sering beliau laksanakan pada hari jum’at itu, beliau merasakan ketentraman bathin tersendiri. Rasa senang dan lega juga tidak pernah tertinggal setelah selesai melaksanakan pekerjaan yang mulia tersebut.
Pak Aman adalah salah satu contoh dari sekian banyak orang yang memanfaatkan hidupnya dengan bershodaqoh, walaupun beliau tidak dapat bershodaqoh seperti layaknya kebanyakan orang. Namun dengan apa yang beliau miliki, beliau dapat memanfaatkan untuk bershodaqoh. Sehingga manfaat, hikmah, dan keistimewaan shodaqoh pun dapat beliau rasakan. Karena beliau yakin bahya bersodaqoh itu tidak hanya dengan menggunakan materi semata namun dengan apapun asalkan dalam pelaksanaannya dapat ikhlas dan hanya mengharapkan ridho Allah saja, itupun dapat dikatakan sebagai shodaqoh. Oleh karena itulah, tidak ada alasan lagi bagi siapapun untuk tidak bisa melaksanakan shodaqoh, karena selama insan tersebut masih menghembuskan nafas dan masih menjejakkan kaki di dunia ini, maka segala yang ia miliki dapat dishodaqohkan. Apalagi hanya sebatas kekurangan materi, hal itu bukanlah sebuah penghambat seseworang untuk mengatakan tidak bisa bershodaqoh..................
Syukron Katsiron
0 komentar:
Posting Komentar