12 Januari 2009

tips Jadi Orang Sukses

Ini adalah sebuah artikel menarik tentang "Tips jadi orang sukses dari A sampai Z" dari kiriman seorang rekan. Berikut ini artikelnya.

Menurut pakarnya, manusia sukses tidak cuma dari IQ saja.

Peran EQ (Emotional Intelligence) pada kesuksesan bahkan melebihi porsi IQ. Seorang pakar EQ bernama Patricia Patton memberikan tips bagaimana kita menemukan dan memupuk harga diri, yang disebutnya alfabet keberhasilan pribadi.

Yuk kita lihat apa maksudnya :

A : Accept.
Terimalah diri Anda sebagaimana adanya. B : Believe.
Percayalah terhadap kemampuan Anda untuk meraih apa yang Anda inginkan dalam hidup.

C : Care.
Pedulilah pada kemampuan Anda meraih apa yang Anda inginkan dalam hidup.




next

D : Direct.
Arahkan pikiran pada hal-hal positif yang meningkatkan kepercayaan diri.

E : Earn.
Terimalah penghargaan yang diberi orang lain dengan tetap berusaha menjadi yang lebih baik

F : Face.
Hadapi masalah dengan benar dan yakin.

G : Go.
Berangkatlah dari kebenaran.

H : Homework.
Pekerjaan rumah adalah langkah penting untuk pengumpulan informasi.

I : Ignore.
Abaikan celaan orang yang menghalangi jalan Anda mencapai tujuan.

J : Jealously.
Rasa iri dapat membuat Anda tidak menghargai kelebihan Anda sendiri.

K : Keep.
Terus berusaha walaupun beberapa kali gagal.

L : Learn.
Belajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulanginya.

M : Mind.
Perhatikan urusan sendiri dan tidak menyebar gosip tentang orang lain.

N : Never.
Jangan terlibat skAndal seks, obat terlarang, dan alkohol.

O : Observe.
Amatilah segala hal di sekeliling Anda. Perhatikan, dengarkan, dan belajar dari orang lain.

P : Patience.
Sabar adalah kekuatan tak ternilai yang membuat Anda terus berusaha.

Q : Question.
Pertanyaan perlu untuk mencari jawaban yang benar dan menambah ilmu.

R : Respect.
Hargai diri sendiri dan juga orang lain.

S : Self confidence, self esteem, self respect.
Percaya diri, harga diri, citra diri, penghormatan diri akan membebaskan kita dari saat-saat tegang.

T : Take.
Bertanggung jawab pada setiap tindakan Anda.

U : Understand.
Pahami bahwa hidup itu naik turun, namun tak ada yang dapat mengalahkan Anda.

V : Value.
Nilai diri sendiri dan orang lain, berusahalah melakukan yang lebih baik tiap saat.

W : Work.
Bekerja dengan giat, jangan lupa berdoa.

X : X'tra.
Usaha lebih keras membawa keberhasilan.

Y : You.
Anda dapat membuat suatu yang berbeda.

Z : Zero.
Usaha nol membawa hasil nol pula




membaca selanjutnya…

cerita nyata (horor)

Aku takut pada cermin.

Terutama pada setiap bayangan orang-orang yang terpantul di dalamnya…


next

Jika ada satu hal yang dapat kuenyahkan dari dunia ini, itu adalah pantulan bayangan. Entah itu di cermin, kaca mobil, ataupun benda-benda mengkilap lainnya yang dapat memantulkan bayangan setiap objek di dalamnya dengan cukup jelas.

Bayangan-bayangan tersebut sungguh membuatku gila! Tak jarang sumsumku berdesir setiap saat secara kebetulan aku melewati objek mengkilat. Terutama jika aku melihat bayangan orang lain selain diriku sendiri di dalam cermin tersebut. Mungkin hal ini dianggap aneh bagi kebanyakan orang. Tetapi apa yang terjadi tiga tahun yang lalu benar-benar telah mengubah hidupku sepenuhnya.

Waktu itu aku baru saja merayakan ulang tahunku yang kelima belas. Siang itu aku menemani salah seorang bibiku ke salon langganannya. Sebenarnya aku agak malas menemani bibiku yang satu itu. karena jika ia sudah keasyikan mengobrol, gempa bumi yang super dahsyat atau hujan batu pun tak akan menghentikan ocehannya yang super lengkap, dari isu seputar kenaikan BBM, gosip artis, sampai si Chiko yang suka menguber-uber anjing betina tetangga sebelah kami. Pokoknya ampun-ampunan deh bibiku yang satu itu.

Maka dengan berbekal komik, sebatang coklat, dan MP4 yang baru kubeli dua hari sebelumnya, akhirnya dengan setengah hati aku pun menyetujui untuk ikut bibiku ke salon. Nggak apa-apalah, pikirku, siapa tahu bibiku bersedia mentraktirku pizza sepulang kami dari salon nanti, sebagai upahku menemaninya hari itu.

Akhirnya setelah terkantuk-kantuk di dalam tuk-tuk (sejenis kendaraan umum di Thailand) selama beberapa saat, kami tiba juga di gedung bercat merah muda itu. Bangunan berarsitektur Portugis itu masih kelihatan seindah dan semenarik dua tahun sebelumnya, ketika terakhir kali aku menemani ibu dan bibiku ke tempat tersebut. Dengan dinding luar berbalutkan relief bunga teratai ungu dan merah, salon itu berdiri megah di tengah himpitan gedung-gedung perkantoran lain yang menjulang tinggi di sekitarnya.

Salon itu tidak sepenuh biasanya. Maklumlah. Mungkin karena hari itu hari Rabu pagi. Dari kaca jendela luar hanya terlihat beberapa orang remaja putri di dalam dan seroang nyonya muda yang sedang di-crembath. Syukurlah, kataku dalam hati. Moga-moga bibiku cepat selesai. Aku sudah tak sabar ingin menikmati pizza kegemaranku!

Begitu kami melangkah masuk, aroma wewangian khas Thailand segera menyergap kehadiran kami berdua. dan seorang wanita muda berbusana daerah menyambut kami dengan senyum ramahnya. Ia dengan sigap mengantarkan bibiku ke ruang sebelah dalam sementara aku segera memarkirkan pantatku di kursi empuk di sudut ruangan dan mengeluarkan MP4 biru mudaku. Detik berikutnya aku telah asyik terlarut dalam komikku sambil mengunyah coklat dan mendengarkan lagu.

Waktu berlalu dengan cepat. Kira-kira satu jam kemudian bibiku sudah hampir selesai. Ia sedang mematut-matut dirinya di depan cermin. Aku bangkit dari kursi dan menghampirinya. Sekilas aku melirik ke arah cermin. Pada saat itulah aku melihat sesuatu yang aneh.

Wajah penata rambut yang pada saat itu sedang menyemprotkan hair spray pada rambut bibiku terlihat menyeramkan. Pelipis sebelah kirinya terlihat mengucurkan darah dan membasahi kemeja putihnya. Aku tersentak kaget! Segera aku memalingkan wajah dari cermin dan memperhatikan sang penata rambut yang berdiri tepat di samping kananku. Tapi ia terlihat baik-baik saja! Tak ada luka sedikit pun pada wajahnya dan kemejanya putih bersih.

Aku mulai kebingungan. Aku kembali memandang cermin. Dan apa yang kulihat tetap sama dengan apa yang kulihat pertama kali. Wajah dan baju yang merah oleh ceceran darah yang mengucur semakin deras!

Aku tak tahan lagi! Aku segera mengubah posisi berdiriku agar aku tak dapat melihat bayangannya di cermin. Semua ini benar-benar membuatku gila! Apakah ada yang salah dengan penglihatanku? Ataukah ini hanya imaginasiku belaka?

Tak lama kemudian bibiku selesai dan kamipun pulang ke rumah melalui rute yang sama. Sepanjang perjalanan aku mengunci bibirku rapat-rapat. Pikiranku benar-benar kalut! Aku masih bingung dengan apa yang baru saja kualami.

Selang beberapa minggu kemudian, bibiku kembali ke salon itu untuk creambath. Pada saat itulah kami mendengar kabar bahwa salah seorang penata rambut salon tersebut telah meninggal dunia dua minggu sebelumnya karena kecelakaan mobil dan ia adalah penata rambut yang waktu itu melayani bibiku! Katanya sewaktu ia hendak pulang ke rumah pada hari itu, di tengah jalan ia tertabrak oleh seorang pengendara motor ugal-ugalan sehingga tubuhnya terpental ke aspal dan kepalanya terbentur keras sehingga darah mengucur dari wajahnya. Orang-orang segera membawanya ke rumah sakit terdekat, tetapi ia meninggal dunia dalam perjalanan karena luka-lukanya sangat parah dan ia mengalami pendarahan hebat di kepalanya.

Aku tertegun.

Mendadak aku teringat penglihatan yang kualami waktu itu. Apakah itu merupakan firasat akan terjadinya sesuatu? Aku berusaha melupakan peristiwa tersebut dan kuanggap hal itu sebagai suatu kebetulan belaka. Sampai beberapa bulan kemudian....

*****

Hari sudah siang ketika aku dan Irene, teman sekelasku, pulang dari sekolah. Rumah kami berdekatan, sehingga hampir setiap hari kami pergi dan pulang sekolah bersama-sama. Dalam perjalanan pulang kami memutuskan untuk mampir ke mal terdekat untuk membeli beberapa perlengkapan sekolah.

Sewaktu kami melewati sebuah butik pakaian, secara kebetulan aku menoleh ke arah kaca etalase. Dan napasku tersentak. Aku dapat melihat bayanganku sendiri di kaca itu, tetapi di sampingku bukan bayangan Irene, melainkan ayahnya. Ia terlihat pucat dan sedih.

Jantungku berdegup keras. Aku teringat kembali peristiwa yang kualami beberapa bulan sebelumnya bersama bibiku. Aku tak tahu apakah hal yang sama akan terulang lagi. Aku tak berani mengucapkan sepatah kata pun tentang hal itu padanya. Aku tak ingin ia sedih memikirkan hal-hal yang belum tentu akan terjadi.

Malam itu aku baru saja akan pergi tidur ketika tiba-tiba telepon berdering. Ketika kuangkat, terdengar suara Irene. Ia tersedu-sedu. Aku langsung merasakan firasat buruk. Di sela isak tangisnya, ia berkata terbata-bata,

"Phrai, ayahku ..." ia tak dapat melanjutkan kalimatnya. Ia hanya terisak pelan.

"Ada apa dengan ayahmu? Apa yang terjadi?" Mendadak aku merasa gugup dan tegang. Tanganku gemetaran. Pikiranku benar-benar kalut. Apakah ini…?

Tidak mungkin! Jangan!

Belum sempat aku berpikir lebih jauh, isakan Irene kembali terdengar.

"Ayahku tak sadarkan diri. Beberapa saat yang lalu ia mendapat serangan jantung. Kini ia sedang dalam perjalanan ke rumah sakit."

Aku tersentak kaget. Seketika tubuhku lunglai dan jantungku berdegup tak karuan. Oh Tuhan, jangan biarkan firasatku menjadi kenyataan,, doaku dalam hati.

"Irene, kita berdoa saja, semoga beliau tidak apa-apa," kataku sambil menarik napas panjang.

"Suster yang merawat ayahku mengatakan bahwa ayahku dalam kondisi kritis karena ia terlambat diberikan pertolongan," Irene berkata lirih sambil terisak-isak.

Aku tak bisa mengatakan apa-apa lagi selain menghibur sahabatku itu. Malam harinya aku berdoa semoga firasatku meleset dan segalanya akan baik-baik saja. Aku sungguh-sungguh berusaha menghibur diriku sendiri bahwa apa yang kulihat waktu itu di kaca etalase toko bersama Irene adalah halusinasiku saja dan tidak ada sangkut pautnya dengan apa yang telah terjadi pada ayah Irene. Tetapi semakin aku berusaha meyakinkan diriku sendiri, semakin besar keraguan yang tumbuh jauh di lubuk hatiku bahwa apa yang kualami sebelumnya tidak akan terulang kembali.

Keesokan harinya aku kembali mendapat kabar dari Irene. ia mengabarkan bahwa ayahnya telah meninggal dunia malam itu juga. Aku sangat sedih mendengarnya. Terlebih-lebih karena aku telah mendapat pertanda tentang hal itu sebelumnya namun tak ada yang dapat kulakukan untuk mencegah musibah itu. Apakah ini suratan takdir? Jika ya, apa gunanya aku mendapatkan firasat itu jika aku sendiri tak dapat melakukan apa-apa untuk mencegahnya? Mengapa? Mengapa? Beribu tanda tanya berkecamuk dalam benakku, namun aku sungguh tak kuasa untuk menjawab semua pertanyaan itu. Semua peristiwa ini benar-benar membuatku stres!

Semenjak kedua peristiwa itu, aku masih mendapat penglihatan-penglihatan lain yang sering kali membuatku dibayangi perasaan bersalah, sedih, dan takut. Tak jarang aku melihat bayangan-bayangan menyeramkan dari orang-orang di sekililingku yang tak kukenal. Entah itu bayangan pedagang sayur yang kebetulan lewat di dekatku, atau bahkan seekor kucing liar yang melintas di hadapanku. Semua bayangan mereka sungguh membuatku merana!

Aku hanya bertanya-tanya, kapan kiranya, suatu hari nanti, aku akan melihat bayangan kematianku sendiri. Apakah hari ini? Besok? Lusa? Ataukah tahun depan? Atau bahkan sesaat lagi?

Aku hanya berharap semoga aku siap menghadapi hari itu.

Hari ketika bayanganku menjadi kenyataanku…





Semua Paragrap yang di sembunyikan

membaca selanjutnya…

TINGGAL satu ayam (humor)

Seorang penjual daging hanya tinggal mempunyai 1 ekor ayam. Tapi dia tidak mau memberitahukan pada pembeli, sehingga ia pura-pura bergegas pergi ke belakang toko, seolah-olah dia sedang memilih salah satu ayam yang terbaik dari kandang ayamnya.




TERUSNYA

Sambil menendang kandang ayam dan berkotek-kotek seperti ayam, dia segera kembali ke toko dengan membawa satu-satunya ayam yang dimilikinya dan dijualnya kepada ibu Jones.

Penjual daging menimbang ayam itu dan berkata, "Ibu Jones, ayam ini harganya Rp. 11.000,00." Ibu Jones menjawab, "Jika tidak keberatan, saya butuh ayam yang sedikit lebih besar."

Lalu penjual itu kembali ke belakang toko dan "membuat" banyak keributan. Dia segera kembali ke toko dengan membawa ayam yang sama dan berkata harganya Rp. 20.000,00.

Ibu Jones menjawab, "Kalau begitu, akan saya beli kedua ayam itu."

Penjual : ??##$$%^%&


membaca selanjutnya…

PRESIDEN BOLEH PERGI PRESIDEN BOLEH DATANG DATANG

Sebuah orde tenggelam
sebuah orde timbul
tapi selalu saja ada suatu lapisan masyarakat di atas gelombang itu selamat
Mereka tidak mengalami guncangan yang berat
Yang selalu terapung di atas gelombang
Seseorang dianggap tak bersalah sampai dia dibuktikan hukum bersalah
Di negeri kami ungkapan ini begitu indah
Kini simaklah sebuah kisah
Seorang pegawai tinggi gajinya satu setengah juta rupiah
Di garasinya ada Volvo hitam, BMW abu-abu,
Honda metalik, dan Mercedes merah
Anaknya sekolah di Leiden, Montpellier dan Savana
Rumahnya bertebaran di Menteng, Kebayoran dan macam-macam indah
Setiap semester ganjil istri terangnya belanja di Hongkong dan Singapura
Setiap semester genap istri gelapnya liburan di Eropa dan Afrika

Anak-anaknya ....




NEXT

Anak-anaknya pegang dua pabrik, tiga apotik dan empat biro jasa
Selain sepupu dan kemenakannya buka lima toko onderdil,
lima biro iklan, dan empat pusat belanja.

Ketika rupiah anjlok terperosok, kepeleset macet dan hancur jadi bubur,
dia, hah!
dia ketawa terbahak-bahak karena depositonya dolar Amerika semua
Sesudah matahari dua kali tenggelam di langit Barat,
jumlah rupiahnya melesat sepuluh kali lipat
Krisis makin menjadi-jadi
Di mana-mana orang antri
Maka 100 kotak kantong plastik hitam dia bagi-bagi
Isinya masing-masing:
Lima genggam beras, empat cangkir minyak goreng,
dan tiga bungkus mie cepat jadi.

Peristiwa murah hati ini diliput dua menit di kotak televisi
dan masuk koran halaman lima pagi sekali
Gelombang mau datang,
Datang lagi gelombang setiap bah air pasang
Dia senantiasa terapung di atas banjir bandang
Banyak orang tenggelam toh mampu timbul lagi
lalu ia berkata sambil berdiri:

Yaaa... masing-masing kita kan punya sejeki sendiri-sendiri
Seperti bandul jam bergoyang-goyang kekayaan misterius mau diperiksa
Kekayaan... tidak jadi diperiksa
Kakayaan... mau diperiksa
Kekayaan... tidak jadi diperiksa
Kekayaan... mau diperiksa
Kekayaan... tidak jadi diperiksa
Kekayaan... harus diperiksa
Kekayaan... tidak jadi diperiksa




membaca selanjutnya…

Fenomena saat ini Indone

Mahasiswa takut pada dosen
Dosen takut pada dekan
Dekan takut pada rektor
Rektor takut pada menteri
Menteri takut pada presiden
Presiden takut pada mahasiswa
takut '66, takut '98 - 1998




membaca selanjutnya…

Gadis "Palestina" Menangis di Gaza

Kebiadaban zionis-Israel di Gaza dan tidak berdayanya negara-negara Arab, dunia Islam dan masyarakat Internasional menghentikan pembantaian di Gaza menyebabkan ingatan kita melayang pada Yasser Arafat, sang “founding fathers” Palestina.



Dilahirkan di Yerussalem pada bulan November 1929, Arafat tak pelak lagi merupakan simbol perjuangan rakyat Palestina dalam membebaskan diri dari pendudukan zionis Israel. Di masa mudanya, Arafat telah berjuang melawan Israel dengan bergabung pada tentara Mesir yang berperang dengan Israel pada perang tahun 1948 dan Perang Suez tahun 1956. Kemudian, Arafat sempat mengamalkan ilmunya sebagai insinyur dengan bekerja sebagai kontraktor di Kuwait sekaligus menggalang dana bagi perjuangan rakyat Palestina. Arafat bersama kawan-kawannya kemudian mendirikan Harakat al-Tahrir al Filistini (Fatah).

Fatah yang didirikan Arafat berkembang pesat dan mendominasi Palestine Liberation Organization (PLO), sebuah organisasi induk bagi kelompok-kelompok perjuangan rakyat Palestina. Fatah dan PLO terkenal dengan aksi-aksi terornya yang mencekam zionis Israel. Aksi-aksi teror tersebut berpuncak pada bulan September 1972, ketika sejumlah militan Palestina membunuh 11 atlet Israel pada Olimpiade Munich.

Setelah berpindah-pindah “medan gerilya” dari Yordania, Lebanon dan Tunisia, Arafat secara mengejutkan menghentikan segala aksi terornya dan memilih berdamai dengan Israel di Oslo, 1993. Bersama PM Israel Yitzhak Rabin, Arafat meraih Nobel Perdamaian di tahun 1994. Karena Perjanjian Oslo-lah, Arafat kembali ke Palestina dan memimpin pemerintahan Otoritas Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Arafat kembali ke Palestina sebagai pahlawan, namun tak sedikit yang mencapnya sebagai “pengkhianat” dan “kolaborator”.

Namun, zionis Israel berulang kali melanggar kesepakatan Oslo. Pasca terbunuhnya PM Rabin dari Partai Buruh yang “moderat” oleh ekstrimis Yahudi yang tidak menginginkan perdamaian, pendulum politik Israel bergeser ke kanan dengan berkuasanya Benyamin Netanyahu dan Ariel Sharon dari Partai Likud yang radikal. Rezim Likud berulang kali memprovokasi rakyat Palestina dengan menodai kesucian Masjid Al Aqsa sehingga rakyat Palestina spontan melawan dengan “intifadah”. Pada periode inilah, Arafat dan Fatah mengalami krisis kepercayaan dari rakyat Palestina. Kompetitor Fatah, Hamas pun menjadi alternatif pilihan rakyat Palestina yang berpuncak pada kemenangan Hamas atas Fatah pada Pemilu Parlemen di bulan Januari 2006, setahun lebih pasca meninggalnya Arafat di Perancis.

Hamas bahkan sejak 2007 telah mengambil alih Jalur Gaza dari aparat pemerintahan Otoritas Palestina yang loyal pada Fatah. Politik Hamas berbeda dengan Fatah yang sudah lelah berperang dan cenderung mengedepankan diplomasi dan perundingan. Hamas belum mau berkompromi dengan zionis-Israel dan memilih terus melancarkan perlawanan atas Israel. Sikap non kompromi Hamas yang terus melancarkan roket ke Israel pun dijadikan dalih oleh Israel untuk melakukan agresi Israel ke Gaza. Makin dekatnya Pemilu Israel di awal Februari 2009 juga menjadi alasan tersirat pemerintah Israel yang didominasi aliansi kiri-tengah (Partai Buruh dan Kadima) untuk menginvasi Gaza. Koalisi Partai Buruh-Kadima berharap bisa meraih simpati mayoritas rakyat Israel yang konservatif dengan menyerang Gaza. Selama ini rakyat Israel menganggap koalisi Partai Buruh –Kadima terlalu lembek terhadap Hamas, berbeda denga Partai Likud yang ultranasionalis dan tegas terhadap Hamas.

Kini, di awal 2008, rakyat Gaza harus berjibaku meregang nyawa akibat agresi membabibuta Israel. Israel berdalih bahwa serangannya ke Gaza “hanya” untuk melumpuhkan Hamas. Namun, sudah lebih dari 500 warga Palestina gugur termasuk perempuan dan anak-anak. Walaupun Presiden Mahmoud Abbas sudah menyatakan “tidak perlu lagi berunding dengan Israel”, namun belum nampak aksi konkrit dari Fatah yang dipimpin Abbas untuk membantu Hamas di Gaza. Persatuan Hamas dan Fatah untuk berjuang bersama menghadapi agresi Israel tampaknya masih jauh dari harapan. Apalagi kita mengharapkan persatuan negara-negara Arab, antara Mesir, Yordania, Arab Saudi yang pro-Amerika Serikat di satu sisi dan Syria, Libya dan Iran yang anti AS di sisi yang lain.

Di tengah situasi chaotic di Gaza-Palestina inilah, kita teringat kembali figur Arafat –terlepas dari segala kelemahannya- yang telah mengorbankan dirinya dan bahkan kehidupan pribadinya demi rakyat Palestina. Seorang wartawan pernah bertanya kepada Arafat di usia 50-an, mengapa di usia itu, ia belum juga menikah. Jawaban Arafat sederhana namun bermakna dalam. “Saya telah menikah dengan gadis cantik bernama Palestina”. Namun, sejarah mencatat ketika akhirnya Arafat menikah di usia 60-an. Wartawan tadi kembali bertanya kepada Arafat, “Bukankah Anda (Arafat) pernah berkata bahwa Anda telah menikah dengan Palestina, namun mengapa kini Anda menikahi Suha Tawil?”. Jawaban Arafat pun mencerminkan karakternya sebagai politisi ulung. Arafat menjawab, “Istri pertama, kedua dan ketiga Saya tetap Palestina, Suha Tawil adalah istri keempat Saya”.

Kini, gadis “Palestina” tengah menangis di Gaza. Kita, bangsa Indonesia cuma bisa berada di tahap keempat dari penyelesaian konflik Palestina-Israel. Tahap pertama, Fatah, Hamas dan faksi Palestina lainnya bersedia bersatu. Tahap kedua, negara-negara Arab bersatu. Tahap ketiga, AS dan Eropa tiba-tiba “berbaik hati” pada Palestina. Tahap keempat barulah Indonesia dan negara-negara lainnya yang paling banter hanya bisa mengirim pasukan perdamaian dan bantuan kemanusiaan setelah tahap pertama hingga ketiga sudah terwujud.

membaca selanjutnya…

Perlindungan Anak??

Kasus-kasus kekerasan yang dialami anak masih saja terjadi sepanjang 2008 di Sumatera Utara (Sumut). Anak masih belum terlindungi karena hukum dan perundang-undangan yang ada masih mengambang implementasinya untuk mencegah, melindungi maupun merehabilitasi anak-anak korban kekerasan.

Demikian terungkap dalam pertemuan akhir tahun yang diselenggarakan tiga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang konsern dalam isu anak di Sumut, yakni KKSP (Pusat Pendidikan dan Informasi Hak Anak), Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) dan Pusaka Indonesia (PI) di Sekretariat KKSP di Medan, Jumat (26/12).




Kasus-kasus kekerasan terhadap anak memang cukup tinggi. Data PKPA menyebutkan, terhitang Januari-November 2008 tercatat 373 kasus kekerasan terhadap anak, meningkat dari tahun sebelumnya 308 terhitung Januari-November 2007. PKPA menangani 130 kasus kekerasan pada anak tahun 2008. Sementara data KKSP menyebutkan, 62 kasus kekerasan terhadap anak sepanjang 2008. Sedangkan Pusaka mencatat 239 kasus kekerasan terhadap anak.

“Sumut masih cenderung mengabaikan masalah anak-anak yang menjadi korban kekerasan di sekolah. Anak-anak korban kekerasan di sekolah, anak-anak korban kekerasan seksual, anak-anak korban traffiking dan anak-anak yang berkonflik dengan hukum merupakan kelompok yang paling menderita lemahnya perlindungan hukum ini,” kata Direktur Eksekutif KKSP, Muhammad Jailani.

Dikatakannya, Sumut belum punya peraturan daerah yang melindungi anak-anak korban kekerasan terhadap anak di institusi pendidikan, terutama kebijakan tentang hukuman bagi anak yang bijak. Sepanjang 2008, kasus kekerasan yang ditemukan KKSP sangat mengkhawatirkan. Tercatat sedikitnya 15 kasus kekerasan yang dilakukan oleh guru terhadap anak di sekolah. Kekerasan yang dimaksud adalah pemukulan, penganiayaan dan sebagainya.

Hal ini merupakan ancaman bagi anak-anak hingga di masa mendatang, sebab secara kelembagaan, Sumut belum mempunyai standar akreditasi guru yang berkenaan dengan pengetahuan, keterampilan, dan metodologi psikologi perkembangan anak yang bisa menjamin amannya anak-anak terhadap tindak kekerasan di lingkungan sekolah.

Selain itu juga banyak kasus yang berhubungan tentang perlindungan anak-anak. Seperti kejahatan seksual dan traffiking anak.

membaca selanjutnya…

peSan bwt yang merasa MANUSIA....

sombong adalah pusat segala kejahatan. untuk itulah hindari sikap sombong dan mulailah untuk lebih peka terhadap saudara - saudara kita sesama umat muslim dengan menshodaqohkan apa yang kita miliki...
ok

sukses is my right

sukses is my right
setiap orang pasti menginginkan untuk sukses